Kamis, 20 November 2014

pengrtian pltu (uap)

PEMBANGKIT Listrik Tenaga Uap (PLTU) Batubara adalah sebuah instalasi pembangkit tenaga listrik menggunakan mesin turbin yang diputar oleh uap yang dihasilkan melalui pembakaran batubara. PLTU batubara adalah sumber utama dari listrik dunia saat ini. Sekitar 60% listrik dunia bergantung pada batubara karena biaya PLTU batubara.
Cara kerja PLTU batubara, mula-mula batubara dari luar dialirkan ke penampung batubara dengan conveyor,kemudian dihancurkan menggunakan pulverized fuel coal . Tepung batubara halus kemudian dicampur dengan udara panas oleh forced draught .Dengan tekanan yang tinggi, campuran tersebut disemprotkan ke dalam boiler sehingga akan terbakar dengan cepat seperti semburan api. Kemudian air dialirkan ke atas melalui pipa yang ada di dinding boiler. Air dimasak menjadi uap kemudian uap dialirkan ke tabung boiler untuk memisahkan uap dari air yang terbawa. Selanjutnya uap dialirkan ke superheater untuk melipatgandakan suhu dan tekanan uap hingga mencapai suhu 570° C dan tekanan sekitar 200 bar yang meyebabkan pipa akan ikut berpijar menjadi merah.Untuk mengatur turbin agar mencapai set point, dilakukan dengan men-setting steam governor valve secara manual maupun otomatis. Uap keluaran dari turbin mempunyai suhu sedikit di atas titik didih, sehingga perlu dialirkan ke condenser agar menjadi air yang siap untuk dimasak ulang. Sedangkan air pendingin dari condenser akan di semprotkan kedalam cooling tower sehingga menimbulkan asap air pada cooling tower. Air yang sudah agak dingin dipompa balik ke condenser sebagai air pendingin ulang. Sedangkan gas buang dari boiler diisap oleh kipas pengisap agar melewati electrostatic precipitator untuk mengurangi polusi dan gas yang sudah disaring dibuang melalui cerobong.
PLTU Batubara terbesar se-Asia Tenggara berkapasitas 2 x 1000 megawatt rencananya dibangun di Batang, Jawa Tengah dengan menggunakan teknologi terbaru dan pertama kali diterapkan Indonesia, yakni teknologi USC (Ultra Super Critical) dengan menggunakan peralatan penangkap sulfur (FGD) filter debu.
TEKNOLOGI gasifikasi diklaim sebagai teknologi batubara yang bersih dan efisien. Diperkirakan di awal abad ke-21, PLTU-batubara dengan teknologi gasifikasi akan mengeluarkan 99 % lebih sedikit sulfur dioksida (SO2) dan abu terbang, serta 90 % kurang nitrogen oksida (NOx) dari PLTU-batubara masa kini. PLTU-batubara gasifikasi juga diperkirakan dapat menurunkan emisi karbon dioksida (CO2) dengan 35 – 40 %, menurunkan buangan padat dengan 40 – 50 % dan menghasilkan penghematan biaya daya 10 – 20 %.
Karena memiliki cadangan batubara yang cukup besar, terutama yang berupa lignit, teknologi gasifikasi di masa mendatang menjadi sangat penting bagi Indonesia .
Teknologi pencairan batubara masih banyak terganggu oleh biaya yang tinggi. Negara yang paling maju dalam bidang ini adalah Afrika Selatan yang memiliki beberapa pabrik batubara cair yakni “Sasol One” di Sasolburg, yang berproduksi sejak pertengahan 1950an, ‘Sasol Two’ di kota Secunde yang berproduksi sejak tahun 1980, dan ‘Sasol Three’, berproduksi sejak tahun 1982.
Sayang, pembangkit listrik ini membuang energi dua kali lipat dari energi yang dihasilkan. Setiap 1000 megawatt yang dihasilkan dari pembangkit listrik bertenaga batubara akan mengemisikan 5,6 juta ton CO2 per tahun. CO2 merupakan salah satu penyebab utama global warming atau efek rumah kaca.
Pakar energi Kadek Fendy Sutrisna menilai proses gasifikasi / batubara cair ‘belum’ bisa mengurangi emisi gas karbondioksida dan ‘belum’ bisa meningkatkan efisiensi bahan bakar. Walaupun PLTU dengan teknologi batubara bersih mampu mengurangi 90 % gas buangan dan abu terbangnya pada saat beroperasi, namun polutan selama proses pembuatan batubara cair /gas yang dihasilkan masih cukup tinggi.

pengertian pltg (gas)

Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG)


Gas Power Plant
Pembangkit listrik tenaga gas (PLTG) merupakan sebuah pembangkit energi listrik yang menggunakan peralatan/mesin turbin gas sebagai penggerak generatornya. Turbin gas dirancang dan dibuat dengan prinsip kerja yang sederhana dimana energi panas yang dihasilkan dari proses pembakaran bahan bakar diubah menjadi energi mekanis dan selanjutnya diubah menjadi energi listrik atau energi lainnya sesuai dengan kebutuhannya.

Adapun kekurangan dari turbin gas adalah sifat korosif pada material yang digunakan untuk komponen-komponen turbinnya karena harus bekerja pada temperature tinggi dan adanya unsur kimia bahan bakar minyak yang korosif (sulfur, vanadium dll), tetapi dalam perkembangannya pengetahuan material yang terus berkembang hal tersebut mulai dapat dikurangi meskipun tidak dapat secara keseluruhan dihilangkan. Dengan tingkat efisiensi yang rendah hal ini merupakan salah satu dari kekurangan sebuah turbin gas juga dan pada perkembangannya untuk menaikkan efisiensi dapat diatur/diperbaiki temperature kerja siklus dengan menggunakan material turbin yang mampu bekerja pada temperature tinggi dan dapat juga untuk menaikkan efisiensinya dengan menggabungkan antara pembangkit turbin gas dengan pembangkit turbin uap dan hal ini biasa disebut dengan combined cycle.

PRINSIP KERJA

Pembangkit listrik tenaga gas (PLTG) mempunyai beberapa peralatan utama seperti :

Turbin Gas (Gas Turbine)
Kompresor (Compressor)
Ruang Bakar (Combustor)

Mula-mula udara dari atmosfir ditekan didalam kompresor hingga temperature dan tekanannya naik dan proses ini biasa disebut dengan proses kompresi dimana sebagian udara yang dihasilkan ini digunakan sebagai udara pembakaran dan sebagiannya digunakan untuk mendinginkan bagian-bagian turbin gas. Didalam ruang bakar sebagian udara pembakaran tersebut akan bercampur dengan bahan bakar yang diinjeksikan kedalamnya dan dipicu dengan spark plug akan menghasilkan proses pembakaran hingga menghasilkan gas panas (energi panas) dengan temperature dan tekanan yang tinggi, dari energi panas yang dihasilkan inilah kemudian akan dimanfaatkan untuk memutar turbin dimana didalam sudu-sudu gerak dan sudu-sudu diam turbin, gas panas tersebut temperature dan tekanan mengalami penurunan dan proses ini biasa disebut dengan proses ekspansi. Selanjutnya energi mekanis yang dihasilkan oleh turbin digunakan untuk memutar generator hingga menghasilkan energi listrik.

Adapun sebagai pendukung pusat listrik tenaga gas ini digunakan beberapa alat bantu (auxiliary equipments) untuk membantu proses siklus turbin gas berjalan dengan baik, seperti :
  • Sistem Pelumas
  • Sistem Bahan Bakar
  • Sistem Pendingin
  • Sistem Udara Kontrol
  • Sistem Hidrolik
  • Sistem Udara Tekan
  • Sistem Udara Pengkabutan
sumber
http://ezkhelenergy.blogspot.com/2011/07/pembangkit-listrik-tenaga-gas.html

pengrtian tenaga listrik dari nuklir

pengertian tenaga nuklir
Masalah energi merupakan salah satu isu penting yang sedang hangat dibicarakan. Semakin berkurangnya sumber energi, penemuan sumber energi baru, pengembangan energi-energi alternatif, dan dampak penggunaan energi minyak bumi terhadap lingkungan hidup menjadi tema-tema yang menarik dan banyak didiskusikan. Pemanasan global yang diyakini sedang terjadi dan akan memasuki tahap yang mengkhawatirkan disebut-sebut juga merupakan dampak penggunaan energi minyak bumi yang merupakan sumber energi utama saat ini.
Dampak lingkungan dan semakin berkurangnya sumber energi minyak bumi memaksa kita untuk mencari dan mengembangkan sumber energi baru. Salah satu alternatif sumber energi baru yang potensial datang dari energi nuklir. Meski dampak dan bahaya yang ditimbulkan amat besar, tidak dapat dipungkiri bahwa energi nuklir adalah salah satu alternatif sumber energi yang layak diperhitungkan.
Isu energi nuklir yang berkembang saat ini memang berkisar tentang penggunaan energi nuklir dalam bentuk bom nuklir dan bayangan buruk tentang musibah hancurnya reaktor nuklir di Chernobyl. Isu-isu ini telah membentuk bayangan buruk dan menakutkan tentang nuklir dan pengembangannya. Padahal, pemanfaatan yang bijaksana, bertanggung jawab, dan terkendali atas energi nuklir dapat meningkatkan taraf hidup sekaligus memberikan solusi atas masalah kelangkaan energi.
Fisi Nuklir
Secara umum, energi nuklir dapat dihasilkan melalui dua macam mekanisme, yaitu pembelahan inti atau reaksi fisi dan penggabungan beberapa inti melalui reaksi fusi. Di sini akan dibahas salah satu mekanisme produksi energi nuklir, yaitu reaksi fisi nuklir.
Sebuah inti berat yang ditumbuk oleh partikel (misalnya neutron) dapat membelah menjadi dua inti yang lebih ringan dan beberapa partikel lain. Mekanisme semacam ini disebut pembelahan inti atau fisi nuklir. Contoh reaksi fisi adalah uranium yang ditumbuk (atau menyerap) neutron lambat.
fisi01Reaksi fisi uranium seperti di atas menghasilkan neutron selain dua buah inti atom yang lebih ringan. Neutron ini dapat menumbuk (diserap) kembali oleh inti uranium untuk membentuk reaksi fisi berikutnya. Mekanisme ini terus terjadi dalam waktu yang sangat cepat membentuk reaksi berantai tak terkendali. Akibatnya, terjadi pelepasan energi yang besar dalam waktu singkat. Mekanisme ini yang terjadi di dalam bom nuklir yang menghasilkan ledakan yang dahsyat. Jadi, reaksi fisi dapat membentuk reaksi berantai tak terkendali yang memiliki potensi daya ledak yang dahsyat dan dapat dibuat dalam bentuk bom nuklir.
reaksi fisi berantai (sumber: www.scienceclarified.com)
reaksi fisi berantai (sumber: www.scienceclarified.com)
Dibandingkan dibentuk dalam bentuk bom nuklir, pelepasan energi yang dihasilkan melalui reaksi fisi dapat dimanfaatkan untuk hal-hal yang lebih berguna. Untuk itu, reaksi berantai yang terjadi dalam reaksi fisi harus dibuat lebih terkendali. Usaha ini bisa dilakukan di dalam sebuah reaktor nuklir. Reaksi berantai terkendali dapat diusahakan berlangsung di dalam reaktor yang terjamin keamanannya dan energi yang dihasilkan dapat dimanfaatkan untuk keperluan yang lebih berguna, misalnya untuk penelitian dan untuk membangkitkan listrik.
reaksi fisi berantai terkendali (sumber: www.atomicarchive.com)
reaksi fisi berantai terkendali (sumber: www.atomicarchive.com)
Di dalam reaksi fisi yang terkendali, jumlah neutron dibatasi sehingga hanya satu neutron saja yang akan diserap untuk pembelahan inti berikutnya. Dengan mekanisme ini, diperoleh reaksi berantai terkendali yang energi yang dihasilkannya dapat dimanfaatkan untuk keperluan yang berguna.
Reaktor Nuklir
Energi yang dihasilkan dalam reaksi fisi nuklir dapat dimanfaatkan untuk keperluan yang berguna. Untuk itu, reaksi fisi harus berlangsung secara terkendali di dalam sebuah reaktor nuklir. Sebuah reaktor nuklir paling tidak memiliki empat komponen dasar, yaitu elemen bahan bakar, moderator neutron, batang kendali, dan perisai beton.
skema reaktor nuklir (sumber: http://personales.alc.upv.es
skema reaktor nuklir (sumber: http://personales.alc.upv.es)
Elemen bahan bakar menyediakan sumber inti atom yang akan mengalami fusi nuklir. Bahan yang biasa digunakan sebagai bahan bakar adalah uranium U. elemen bahan bakar dapat berbentuk batang yang ditempatkan di dalam teras reaktor.
Neutron-neutron yang dihasilkan dalam fisi uranium berada dalam kelajuan yang cukup tinggi. Adapun, neutron yang memungkinkan terjadinya fisi nuklir adalah neutron lambat sehingga diperlukan material yang dapat memperlambat kelajuan neutron ini. Fungsi ini dijalankan oleh moderator neutron yang umumnya berupa air. Jadi, di dalam teras reaktor terdapat air sebagai moderator yang berfungsi memperlambat kelajuan neutron karena neutron akan kehilangan sebagian energinya saat bertumbukan dengan molekul-molekul air.
Fungsi pengendalian jumlah neutron yang dapat menghasilkan fisi nuklir dalam reaksi berantai dilakukan oleh batang-batang kendali. Agar reaksi berantai yang terjadi terkendali dimana hanya satu neutron saja yang diserap untuk memicu fisi nuklir berikutnya, digunakan bahan yang dapat menyerap neutron-neutron di dalam teras reaktor. Bahan seperti boron atau kadmium sering digunakan sebagai batang kendali karena efektif dalam menyerap neutron.
Batang kendali didesain sedemikian rupa agar secara otomatis dapat keluar-masuk teras reaktor. Jika jumlah neutron di dalam teras reaktor melebihi jumlah yang diizinkan (kondisi kritis), maka batang kendali dimasukkan ke dalam teras reaktor untuk menyerap sebagian neutron agar tercapai kondisi kritis. Batang kendali akan dikeluarkan dari teras reaktor jika jumlah neutron di bawah kondisi kritis (kekurangan neutron), untuk mengembalikan kondisi ke kondisi kritis yang diizinkan.
Radiasi yang dihasilkan dalam proses pembelahan inti atom atau fisi nuklir dapat membahayakan lingkungan di sekitar reaktor. Diperlukan sebuah pelindung di sekeliling reaktor nuklir agar radiasi dari zat radioaktif di dalam reaktor tidak menyebar ke lingkungan di sekitar reaktor. Fungsi ini dilakukan oleh perisai beton yang dibuat mengelilingi teras reaktor. Beton diketahui sangat efektif menyerap sinar hasil radiasi zat radioaktif sehingga digunakan sebagai bahan perisai.
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir
Energi yang dihasilkan dari reaksi fisi nuklir terkendali di dalam reaktor nuklir dapat dimanfaatkan untuk membangkitkan listrik. Instalasi pembangkitan energi listrik semacam ini dikenal sebagai pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN).
reactor-engr-wisc-edu1
skema pembangkit listrik tenaga nuklir (sumber: http://reactor.engr.wisc.edu)
Salah satu bentuk reaktor nuklir adalah reaktor air bertekanan (pressurized water reactor/PWR) yang skemanya ditunjukkan dalam gambar. Energi yang dihasilkan di dalam reaktor nuklir berupa kalor atau panas yang dihasilkan oleh batang-batang bahan bakar. Kalor atau panas dialirkan keluar dari teras reaktor bersama air menuju alat penukar panas (heat exchanger). Di sini uap panas dipisahkan dari air dan dialirkan menuju turbin untuk menggerakkan turbin menghasilkan listrik, sedangkan air didinginkan dan dipompa kembali menuju reaktor. Uap air dingin yang mengalir keluar setelah melewati turbin dipompa kembali ke dalam reaktor.
Untuk menjaga agar air di dalam reaktor (yang berada pada suhu 300oC) tidak mendidih (air mendidih pada suhu 100oC dan tekanan 1 atm), air dijaga dalam tekanan tinggi sebesar 160 atm. Tidak heran jika reaktor ini dinamakan reaktor air bertekanan.
sumber
http://netsains.net/2009/04/energi-nuklir-pengertian-dan-pemanfaatannya/

pengertian plta (air)

  • 1. PLTA adalah pembangkit yang mengandalkan energipotensial dan kinetik dari air untuk menghasilkanenergi listrik dengan memanfaatkan aliran dari airyang kemudian diubah menjadi energi listrik melaluiputaran turbin dan generator.
  • 2. Berdasarkan Tinggi Terjun PLTAa. PLTA jenis terusan air (water way)b. PLTA jenis DAM /bendunganc. PLTA jenis terusan dan DAM (campuran)Berdasarkan Aliran Sungaia. PLTA jenis aliran sungai langsung (run of river)b. PLTA dengan kolam pengatur (regulatoring pondc. Pusat listrik jenis waduk (reservoir)d. PLTA Jenis Pompa (pumped storage)e. PLTA Hydroseries
  • 3. Komponen-komponen PLTA1. Bendungan 2. Turbine3. Generator 4. Jalur transmisi
  • 4. 5. Intake6. Penstock
  • 5. MESINPENGHASILLISTRIK
  • 6. 1. Air dialirkan melalui pintu air yang sudah diatur untukmendapatkan debit air yang diinginkan.2. Aliran air ini akan melewati pipa pesat dimana pada pipa pesatini tekanan air meningkat.3. Air dari pipa pesat kemudian akan jatuh pada baling-balingturbin sehingga turbin dapat berputar.4. Karena turbin berputar maka poros yang terpasang pada turbinyang terhubung dengan generator juga akan ikut berputar.5. Generator berputar sehingga menyebabkan terjadinya medanmagnet antara stator dan rotor sehingga akan terjadi aliranelektron dan inilah yang disebut listrik.6. Listrik yang dihasilkan generator akan dialirkan ketransformator dan pada transformator akan dinaikkantegangannya untuk dialirkan ke gardu induk.CARA KERJA PLTA
  • 7. Besar air yangjatuhSemakin tinggi airjatuh, maka semakin besartenaga yang dihasilkan.Semakin tinggi suatubendungan, semakin tinggi airjatuh maka semakin besartanaga yang dihasilkan.Dengan kata lain, air jatuhdengan jarak dua satuanmaka akan menghasilkan duasatuan energi lebih banyak.Jumlah air yangjatuhSemakin banyak air yangjatuh menyebabkan turbinakan menghasilkan tenagayang lebih banyak. Tenagajuga berbanding lurusdengan aliran sungai. Duakali sungai lebih besardalam mengalirkan air akanmenghasilkan dua kali lebihbanyak energi.
  • 8. KeuntungandanKelemahanPLTAAsteriyadidanAdikesuma(2007)1. Relatif tidak menimbulkan kerusakan lingkungan.Misalnya:Tidak menyebabkan polusi gas rumah kaca.2.Tidak memerlukan bahan bakar3. Operasi dan perawatannya relatif lebih mudah4. Pengembangan suatu PLTA dengan memanfaatkanaliran sungai akan memberikan manfaat ataukeuntungan dari segi lainnya, sepertipariwisata, perikanan, persediaan airbersih/minum, irigasi, dan pengendalian banjir.KEUNTUNGAN
  • 9. Mebutuhkaninventasi yangbesar.Membutuhkan lahan yangluas untuk membuat pusatlistrik yang berkapasitasbesarPersiapannyamemerlukanwaktu yang relatiflama.PLTA sangat bergantungpada ketersediaan airsungai, sehingga harustetap menjaga daerahtangkapan air.
sumber
http://www.slideshare.net/djoanezsangkang/ppt-plta-elsy

Selasa, 18 November 2014

pengertian PLTA(angin)

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ANGIN

pltangin
Angin adalah salah satu bentuk energi yang tersedia di alam, Pembangkit Listrik Tenaga Angin mengkonversikan energi angin menjadi energi listrik dengan menggunakan turbin angin atau kincir angin. Cara kerjanya cukup sederhana, energi angin yang memutar turbin angin, diteruskan untuk memutar rotor pada generator di bagian belakang turbin angin, sehingga akan menghasilkan energi listrik. Energi listrik ini biasanya akan disimpan ke dalam baterai sebelum dapat dimanfaatkan. Secara sederhana sketsa kincir angin adalah sebagai berikut:
Untuk di Indonesia, dengan iklim tropisnya mungkin akan cukup sulit untuk menemukan daerah dengan potensi angin (distribusi anginnya) yang konstan/baik. Ada beberapa daerah di Indonesia yang katanya memiliki kecepatan angin cukup tinggi (gust wind) berdasarkan survei yang dilakukan selama 3 bulan, tapi hal ini tidak berguna bagi PLTB bila kecepatan angin itu hanya cuma bertahan beberapa menit/detik saja dan kemudian hilang. Perlu adanya survei/studi berkesinambungan yang memerlukan data selama minimal satu tahun untuk mevalidasi potensi angin didaerah tersebut. Rata-rata PLTB yang dijual di pasaran untuk kapasitas kecil (kurang dari 100 kW), cut in dan cut out mereka adalah 3 dan 25 m/s dengan kecepatan optimumnya adalah 12 m/s.
Mekanisme Turbin Angin
Sebuah pembangkit listrik tenaga angin dapat dibuat dengan menggabungkan beberapa turbin angin sehingga menghasilkan listrik ke unit penyalur listrik. Listrik dialirkan melalui kabel transmisi dan didistribusikan ke rumah-rumah, kantor, sekolah, dan sebagainya. Turbin angin dapat memiliki tiga buah bilah turbin. Jenis lain yang umum adalah jenis turbin dua bilah.Angin akan memutar sudut turbin, kemudian memutar sebuah poros yang dihubungkan dengan generator, lalu menghasilkan listrik. Turbin untuk pemakaian umum berukuran 50-750 kilowatt. Sebuah turbin kecil, kapasitas 50 kilowatt, digunakan untuk perumahan, piringan parabola, atau pemompaan air.
Dalam perkembangannya, turbin angin dibagi menjadi jenis turbin angin propeler dan turbin angin Darrieus. Kedua jenis turbin inilah yang kini memperoleh perhatian besar untuk dikembangkan. Pemanfaatannya yang umum sekarang sudah digunakan adalah untuk memompa air dan pembangkit tenaga listrik.Jumlah putaran per menit dari poros anemometer dihitung secara elektronik. Biasanya, anemometer dilengkapi dengan sudut angin untuk mendeteksi arah angin. Jenis anemometer lain adalah anemometer ultrasonik atau jenis laser yang mendeteksi perbedaan fase dari suara atau cahaya koheren yang dipantulkan dari molekul-molekul udara.
Cara kerja PLTB cukup sederhana, energi angin yang memutar turbin angin, diteruskan untuk memutar rotor pada generator di bagian belakang turbin angin, sehingga akan menghasilkan energi listrik. Energi Listrik ini biasanya akan disimpan ke dalam baterai sebelum dapat dimanfaatkan.
Indonesia adalah negara kepulauan yang 2/3 wilayahnya adalah lautan dan mempunyai garis pantai terpanjang di dunia yaitu ± 80.791,42 Km merupakan wilayah potensial untuk pengembangan pembanglit listrik tenaga angin.
Tapi masih sedikit yg diberdayakan, baru 80 kw di seluruh Indonesia. (Bandingkan Jepang th 2005 1.040 MW).
Tahun 2025 ditargetkan mencapai 250 megawatt (MW).
Tipe Kincir/Turbin/Rotor Angin :
-           Konvensional
-          Savonius
-          Windside
Komponen PTLTA 
Anemometer:  Mengukur kecepatan angin, dan mengirim data angin ini ke Alat Pengontrol.
Blades (Bilah Kipas): Kebanyakan turbin angin mempunyai 2 atau 3 bilah kipas. Angin yang menghembus menyebabkan turbin tersebut berputar.
   Brake (Rem): Suatu rem cakram yang dapat digerakkan secara mekanis, dengan tenaga listrik atau hidrolik untuk menghentikan rotor atau saat keadaan darurat. 
Controller (Alat Pengontrol): Alat Pengontrol ini menstart turbin pada kecepatan angin kira-kira 12-25 km/jam, dan mematikannya pada kecepatan 90 km/jam. Turbin tidak beroperasi di atas 90 km/jam, karena angina terlalu kencang dapat merusakkannya.
Gear box (Roda Gigi): Roda gigi menaikkan putaran dari 30-60 rpm menjadi kira-kira 1000-1800 rpm yaitu putaran yang biasanya disyaratkan untuk memutar generator listrik.
Generator: Generator pembangkit listrik, biasanya sekarang alternator arus bolak-balik.
High-speed shaft (Poros Putaran Tinggi): Menggerakkan generator.
Low-speed shaft (Poros Puutaran Rendah): Poros turbin yang berputar kira-kira 30-60 rpm.
Nacelle (Rumah Mesin): Rumah mesin ini terletak di atas menara . Di dalamnya berisi gear-box, poros putaran tinggi / rendah, generator, alat pengontrol, dan alat pengereman.
Pitch (Sudut Bilah Kipas): Bilah kipas bisa diatur sudutnya untuk mengatur kecepatan rotor yang dikehendaki, tergantung angin terlalu rendah atau terlalu kencang.
Rotor: Bilah kipas bersama porosnya dinamakan rotor.
Tower (Menera): Menara bisa dibuat dari pipa baja, beton, rangka besi. Karena kencangnya angin bertambah dengan ketinggian, maka makin tinggi menara makin besar tenaga yang didapat.
Wind direction (Arah Angin): Gambar #2 adalah turbin yang menghadap angin, desain turbin lain ada yang mendapat hembusan angin dari belakang.
Wind vane (Tebeng Angin): Mengukur arah angin, berhubungan dengan penggerak arah yang memutar arah turbin disesuaikan dengan arah angin.
Yaw drive (Penggerak Arah): Penggerak arah memutar turbin ke arah angin untuk desain turbin yang menghadap angina. Untuk desain turbin yang mendapat hembusan angina dari belakang tak memerlukan alat ini.
Yaw motor (Motor Penggerak Arah): Motor listrik yang menggerakkan penggerak arah.  
Dampak Lingkungan Pembangkit Listrik Tenaga Angin
          Keuntungan utama dari penggunaan pembangkit listrik tenaga angin secara prinsipnya adalah disebabkan karena sifatnya yang terbarukan. Hal ini berarti eksploitasi sumber energi ini tidak akan membuat sumber daya angin yang berkurang seperti halnya penggunaan bahan bakar fosil. Oleh karenanya tenaga angin dapat berkontribusi dalam ketahanan energi dunia di masa depan. Tenaga angin juga merupakan sumber energi yang ramah lingkungan, dimana penggunaannya tidak mengakibatkan emisi gas buang atau polusi yang berarti ke lingkungan. Penetapan sumber daya angin dan persetujuan untuk pengadaan ladang angin merupakan proses yang paling lama untuk pengembangan proyek energi angin. Hal ini dapat memakan waktu hingga 4 tahun dalam kasus ladang angin yang besar yang membutuhkan studi dampak lingkungan yang luas.Emisi karbon ke lingkungan dalam sumber listrik tenaga angin diperoleh dari proses manufaktur komponen serta proses pengerjaannya di tempat yang akan didirikan pembangkit listrik tenaga angin. Namun dalam operasinya membangkitkan listrik, secara praktis pembangkit listrik tenaga angin ini tidak menghasilkan emisi yang berarti. Jika dibandingkan dengan pembangkit listrik dengan batubara, emisi karbon dioksida pembangkit listrik tenaga angin ini hanya seperseratusnya saja. Di samping karbon dioksida, pembangkit listrik tenaga angin menghasilkan sulfur dioksida, nitrogen oksida, polutan atmosfir yang lebih sedikit jika dibandingkan dengan pembangkit listrik dengan menggunakan batubara ataupun gas. Namun begitu, pembangkit listrik tenaga angin ini tidak sepenuhnya ramah lingkungan, terdapat beberapa masalah yang terjadi akibat penggunaan sumber energi angin sebagai pembangkit listrik, diantaranya adalah dampak visual, derau suara, beberapa masalah ekologi, dan keindahan.
       Efek lain akibat penggunaan turbin angin adalah terjadinya derau frekuensi rendah. Putaran dari sudu-sudu turbin angin dengan frekuensi konstan lebih mengganggu daripada suara angin pada ranting pohon. Selain derau dari sudu-sudu turbin, penggunaan gearbox serta generator dapat menyebabkan derau suara mekanis dan juga derau suara listrik. Derau mekanik yang terjadi disebabkan oleh operasi mekanis elemen-elemen yang berada dalam nacelle atau rumah pembangkit listrik tenaga angin. Dalam keadaan tertentu turbin angin dapat juga menyebabkan interferensi elektromagnetik, mengganggu penerimaan sinyal televisi atau transmisi gelombang mikro untuk perkomunikasian.
      Ladang angin lepas pantai memiliki masalah tersendiri yang dapat mengganggu pelaut dan kapal-kapal yang berlayar. Konstruksi tiang pembangkit listrik tenaga angin dapat mengganggu permukaan dasar laut. Hal lain yang terjadi dengan konstruksi di lepas pantai adalah terganggunya kehidupan bawah laut. Efek negatifnya dapat terjadi seperti di Irlandia, dimana terjadinya polusi yang bertanggung jawab atas berkurangnya stok ikan di daerah pemasangan turbin angin. Studi baru-baru ini menemukan bahwa ladang pembangkit listrik tenaga angin lepas pantai menambah 80 – 110 dB kepada noise frekuensi rendah yang dapat mengganggu komunikasi ikan paus dan kemungkinan distribusi predator laut. Namun begitu, ladang angin lepas pantai diharapkan dapat menjadi tempat pertumbuhan bibit-bibit ikan yang baru. Karena memancing dan berlayar di daerah sekitar ladang angin dilarang, maka spesies ikan dapat terjaga akibat adanya pemancingan berlebih di laut.
           Dalam operasinya, pembangkit listrik tenaga angin bukan tanpa kegagalan dan kecelakaan. Kegagalan operasi sudu-sudu dan juga jatuhnya es akibat perputaran telah menyebabkan beberapa kecalakaan dan kematian. Kematian juga terjadi kepada beberapa penerjun dan pesawat terbang kecil yang melewati turbin angin. Reruntuhan puing-puing berat yang dapat terjadi merupakan bahaya yang perlu diwaspadai, terutama di daerah padat penduduk dan jalan raya. Kebakaran pada turbin angin dapat terjadi dan akan sangat sulit untuk dipadamkan akibat tingginya posisi api sehingga dibiarkan begitu saja hingga terbakar habis. Hal ini dapat menyebarkan asap beracun dan juga dapat menyebabkan kebakaran berantai yang membakar habis ratusan acre lahan pertanian. Hal ini pernah terjadi pada Taman Nasional Australia dimana 800 km2 tanah terbakar. Kebocoran minyak pelumas juga dapat teradi dan dapat menyebabkan terjadinya polusi daerah setempat, dalam beberapa kasus dapat mengkontaminasi air minum.
         Meskipun dampak-dampak lingkungan ini menjadi ancaman dalam pembangunan pembangkit listrik tenaga angin, namun jika dibandingkan dengan penggunaan energi fosil, dampaknya masih jauh lebih kecil. Selain itu penggunaan energi angin dalam kelistrikan telah turut serta dalam mengurangi emisi gas buang.
        Penggunaan inovasi dalam teknologi, bagaimanapun selalu memunculkan permasalahan baru yang memerlukan pemecahan dengan terknologi baru lagi. Oleh karena itu kita sebagai orang-orang yang bergerak di bidang science dan teknologi haruslah dapat terus mengembangkan teknologi yang lebih ramah lingkungan yang memiliki efek negatif sekecil mungkin.
        Angin adalah salah satu bentuk energi yang tersedia di alam. Pembangkit Listrik Tenaga Angin/Bayu (PLTAng/PLTPB) atau Sistem Konversi Energi Angin (SKEA) mengkonversikan energi angin menjadi energi listrik dengan menggunakan turbin angin atau kincir angin.
Keunggulan dari SKEA adalah :
  • Termasuk sumber energi yang menghasilkan emisi rendah dalam produksi listrik.
  • Tersedia di seluruh wilayah Indonesia termasuk di daerah-daerah yang tidak terjangkau oleh jaringan transmisi (grid) listrik.
  • Penyeimbang energi yang sangat baik -emisi karbon dioksida berhubungan dengan proses produksi.  Pemasangan dan penggunaan  turbin angin selama rata-rata 20 tahun siklus hidup ‘membayar kembali’ terjadinya emisi   setelah 3-6 bulan pertama—yang berarti lebih dari 19 tahun produksi energi tanpa ongkos lingkungan.
  • Cepat menyebar—pembangunan ladang angin  (wind farm) dapat diselesaikan dalam waktu seminggu.  Menara turbin, badan  dan bilahan besi di pasang di atas permukaan beton bertulang dengan menggunakan alat pemindah besar.
    Sumber energi terbarukan dan dapat diandalkan- angin yang menjalankan turbin selalu gratis dan tidak terkena dampak harga bahan bakar fosil yang fluktuatif. Tenaga ini juga tidak butuh untuk ditambang, digali atau dipindahkan ke pembangkit listrik. Seiring meningkatnya harga bahan bakar fosil, nilai tenaga angin juga meningkat dan biaya keseluruhan pembangkit akan menurun.

   sumber 

http://zmpulungan.wordpress.com/2013/10/06/pembangkit-listrik-tenaga-angin/

Senin, 17 November 2014

cara budidaya udang

Sistem Pemeliharaan

  • Sistem Pemeliharaan Tunggal ( Monokultur )
Pada pemerilhaarann udang galah secar tunggal, kolam yang dipergunakan baiknya berukuran kian lebih 500 m2 Serta kedalaman air minimal 1, 0 m. basic kolam pemeliharaan yaitu tanah yang sedikit berpasir, namun pematang kolah bisa berbentuk tanah atau tembokan semen. Air yang dipakai untuk pemeliharaan ini mesti bebas polusi, baik yang berasla dari limbah produksi, pabrik pertanian ataupun tempat tinggal tangga. debit air yang dibutuhkan yaitu 1 s/d 5 liter per detik untuk luasan 1000 m2.
  • Sistem Pemeliharaan Campuran ( Polikultur )
Pemeliharaan udang galah dengan system polikultur banyak dikerjakan oleh pembudidaya. gabungan yang disarankan yaitu dengan ikanikan type herbivore ( pemakan tumbuhan ) layaknya tawes, gras crap serta gurami. perlakuan kolam untuk pemeliharaan campuan tersebut hamper sama juga dengan yang dikerjakan untuk pemeliharaan tunggal. dibutuhkan air yang mengalir secar terus serta pemupukan dengan kandungan lebih tingg dari 100-250 gram/m2 ditambah makan buatan ( pellet ).

Persiapan Kolam

Persiapan kolam pemeliharaan udang galah meliputi pengeringan kolam, perbaikan pematang, pengolahan tanah basic kolam, perbaikan pematang, pengolahan tanah basic kolam, serta pembuatan kemalir. pengapuran dengan dosis 10-25 gram/m2 mempunyai tujuan untuk sanitasi kolam. pemupukan sejumlah 100-250 gram/m2 dpat dikerjakan apabila udang cuma diberi sedikit makanan tambahan, namun apabila makanan tambahan penuh diberikan, pemumpukan kolah tak perlu dikerjakan. untuk menghindar hewan liar, pada saluran pemasukan diberikan saringan/filter. penebaran udang dikerjakan sesudah 5 s. d 7 hari dari pengisian air kolam.

Penebaran Benih

Benih udang galah yang ditebarkan baiknya berukuran tokolan suapay lebih tahan dibanding juvenile. padar penebaran pada sistem pemeliharaan tunggal adlah 5-10 ekor/m2 untuk tokolam berukuran 3-5 cm. menurut james p. mc. vey, ph. d bahwa padat penebaran benih udang galah bisa 15 ekor per m2 jika situasi air serta makanan tambahan cukup, namun jika ada cukup air, tak ada makanan tambahan ( makan udang cuma dari pemupukan saja ), maka kepadatan benih udang cuma 10 ekor per/m2, namun apabila tak ada air yang cukup serta juga tidak ada pupuk untuk kolam maka bisa dicoba kepadatan 2 ekor udang /m2.
Padat penebarab per m2 yang disarankan pada pemeliharaan polikultur denga pemupukan organic serta tambahan tumbuhan yaitu 10 ekor udang galah ditambah pupuk organic saja, padat penebaran per m2 yang disarankan yaitu udang galah 10 ekor. untuk pemeliharaan udang galah dengan system pemanenan dengan bertahap, bisa dikerjakan penebaran lagi pada tiap-tiap panen 50% dari julah udang yang dipanen.

Pemberian Pakan

Selam pemeliharaan, udang galah diberi makanan tambahan berbentuk pellet ( 25% protein ) dengan jumlah pakan 5% dari berat keseluruhan biomas populasi udang /hari. frekwensi pemberiannya yaitu 2 kali /hari, yakni pada sore hari serta malam hari, dikarenakan pada saat itu udang lebih aktif.
Untuk memastikan jumlah berat populasi udang yang ada yakni dengan langkah mengambil sedikit udang untuk sample yang lantas kita dapat tahu berat rara-ratanya. berat rata-rata tadi dikalikan dengan jumlah yang diperkirakan ada di dalam kolam untuk mendapatkan jumlah berat semuanya. jumlah pemberian 5% /hari mesti sesuai tiap-tiap dua minggu sekali.
Jika seluruh didalam situasi baik untuk perkembangan udang kita dapat menginginkan moralitas cuma kurang lebih 5% per bulannya. karena bisa diperkirakan jumlah udang yang akan dipanen urangi 5% setiap bulannya. makanan udang didalam bentuk pellet bisa dibeli di pasaran bisa juga dibikin sendiri dengan mencampurkan seluruh bahan yang dibutuhkan serta menghancurkannya dengan mesin penggiling.

Pengelolaan Air

Pada kolam pemeliharaan udang galah, untuk melindungi kesehatan udang, mutu serta jumlah air mesti senantiasa dipantau. umumnya untuk pemeliharaan udang system tunggal, mutu air condong alami penurunan ( buruk ) sesudah 1 bulan. Masa pemeliharaan. untuk melakukan perbaikan mutu air tersebut bisa ditebarkan ikan-ikan type pemakan plangton dengan kepadatan rendah. mutu air yang redah ditandai dengan banyaknya udang dipermukaan saat pagi hari. langkah lain yang bisa ditempuh yaitu ganti jumlah air sejumlah sepertiga sisi dengan air baru.

Penyakit

Penyakit udang yang sangat serius adlah yang dikarenakan oleh ingkungan serta situasi yang tidak menyenangkana layaknya terlampau padat, kekurangan makanan, penanganan yang tidak baik dan seterusnya. bermakna langkah penanggulangan yang sangat baik serta efisien adalah memberikan situasi yang terbaik pada kolam udang. sekali kolam dirundung penyakit yang serius maka umumnya terlambat untuk untuk bertindak apa pun. pengobatan memberikan anti biotika atau fungisida keseluruh kolam mahal sekali biayanya. oleh dikarenakan itu lebih murah untuk mengeringkan kolam serta mulai menyiakan dari permulaan.

Pemanenan

Sesudah periode pemeliharaan 3 hingga 5 bln. udang bisa diapanen. pada waktu panen keseluruhan ukurang beragam beratnya yakni 20 – 50 gram per ekor.
Sistem pemanenan bisa dikerjakan secar bertahap dimanan cuma dipilih ukuran mengonsumsi isi 30 hingga 40 ekor/kg ( ukuran pasar ). pada step pertama dikerjakan sesudah 2 bln. periode pemeliharaan ( dari tokolan ) gunakan jarring serta setaip bln. selanjutnya. produksi udang galah bisa menncapai 2 hingga 40 ton/hektar.
Teknik memanen yang sangat mudah serta sangat murah yaitu eringkan kolam baik beberapa ataupun menyeluruh. umumnya jika dapat memanen seluruh udang maka kolam dikeringkan sekalipun, namun bila dapat memanen beberapa saja maka cuma beberapa air yang dibuang.
Pada waktu pemanenan baiknya dimasukkan air fresh kedalam kolam melewati saluran air masuk. disamping itu pemanenan baiknya dikerjakan saat pagi hari diman temperature tetap rendah
sumber
http://www.bibitikan.net/cara-budidaya-udang-galah/

BUDIDAYA IKAN TOMBRO

Sistem Pemeliharaan

Sistem Pemeliharaan Tunggal ( Monokultur )

Pada pemerilhaarann udang galah secar tunggal, kolam yang dipergunakan baiknya berukuran kian lebih 500 m2 Serta kedalaman air minimal 1, 0 m. basic kolam pemeliharaan yaitu tanah yang sedikit berpasir, namun pematang kolah bisa berbentuk tanah atau tembokan semen. Air yang dipakai untuk pemeliharaan ini mesti bebas polusi, baik yang berasla dari limbah produksi, pabrik pertanian ataupun tempat tinggal tangga. debit air yang dibutuhkan yaitu 1 s/d 5 liter per detik untuk luasan 1000 m2.
Sistem Pemeliharaan Campuran ( Polikultur )
Pemeliharaan udang galah dengan system polikultur banyak dikerjakan oleh pembudidaya. gabungan yang disarankan yaitu dengan ikanikan type herbivore ( pemakan tumbuhan ) layaknya tawes, gras crap serta gurami. perlakuan kolam untuk pemeliharaan campuan tersebut hamper sama juga dengan yang dikerjakan untuk pemeliharaan tunggal. dibutuhkan air yang mengalir secar terus serta pemupukan dengan kandungan lebih tingg dari 100-250 gram/m2 ditambah makan buatan ( pellet ).

Persiapan Kolam

Persiapan kolam pemeliharaan udang galah meliputi pengeringan kolam, perbaikan pematang, pengolahan tanah basic kolam, perbaikan pematang, pengolahan tanah basic kolam, serta pembuatan kemalir. pengapuran dengan dosis 10-25 gram/m2 mempunyai tujuan untuk sanitasi kolam. pemupukan sejumlah 100-250 gram/m2 dpat dikerjakan apabila udang cuma diberi sedikit makanan tambahan, namun apabila makanan tambahan penuh diberikan, pemumpukan kolah tak perlu dikerjakan. untuk menghindar hewan liar, pada saluran pemasukan diberikan saringan/filter. penebaran udang dikerjakan sesudah 5 s. d 7 hari dari pengisian air kolam.

Penebaran Benih

Benih udang galah yang ditebarkan baiknya berukuran tokolan suapay lebih tahan dibanding juvenile. padar penebaran pada sistem pemeliharaan tunggal adlah 5-10 ekor/m2 untuk tokolam berukuran 3-5 cm. menurut james p. mc. vey, ph. d bahwa padat penebaran benih udang galah bisa 15 ekor per m2 jika situasi air serta makanan tambahan cukup, namun jika ada cukup air, tak ada makanan tambahan ( makan udang cuma dari pemupukan saja ), maka kepadatan benih udang cuma 10 ekor per/m2, namun apabila tak ada air yang cukup serta juga tidak ada pupuk untuk kolam maka bisa dicoba kepadatan 2 ekor udang /m2.
Padat penebarab per m2 yang disarankan pada pemeliharaan polikultur denga pemupukan organic serta tambahan tumbuhan yaitu 10 ekor udang galah ditambah pupuk organic saja, padat penebaran per m2 yang disarankan yaitu udang galah 10 ekor. untuk pemeliharaan udang galah dengan system pemanenan dengan bertahap, bisa dikerjakan penebaran lagi pada tiap-tiap panen 50% dari julah udang yang dipanen.

Pemberian Pakan

Selam pemeliharaan, udang galah diberi makanan tambahan berbentuk pellet ( 25% protein ) dengan jumlah pakan 5% dari berat keseluruhan biomas populasi udang /hari. frekwensi pemberiannya yaitu 2 kali /hari, yakni pada sore hari serta malam hari, dikarenakan pada saat itu udang lebih aktif.
Untuk memastikan jumlah berat populasi udang yang ada yakni dengan langkah mengambil sedikit udang untuk sample yang lantas kita dapat tahu berat rara-ratanya. berat rata-rata tadi dikalikan dengan jumlah yang diperkirakan ada di dalam kolam untuk mendapatkan jumlah berat semuanya. jumlah pemberian 5% /hari mesti sesuai tiap-tiap dua minggu sekali.
Jika seluruh didalam situasi baik untuk perkembangan udang kita dapat menginginkan moralitas cuma kurang lebih 5% per bulannya. karena bisa diperkirakan jumlah udang yang akan dipanen urangi 5% setiap bulannya. makanan udang didalam bentuk pellet bisa dibeli di pasaran bisa juga dibikin sendiri dengan mencampurkan seluruh bahan yang dibutuhkan serta menghancurkannya dengan mesin penggiling.

Pengelolaan Air

Pada kolam pemeliharaan udang galah, untuk melindungi kesehatan udang, mutu serta jumlah air mesti senantiasa dipantau. umumnya untuk pemeliharaan udang system tunggal, mutu air condong alami penurunan ( buruk ) sesudah 1 bulan. Masa pemeliharaan. untuk melakukan perbaikan mutu air tersebut bisa ditebarkan ikan-ikan type pemakan plangton dengan kepadatan rendah. mutu air yang redah ditandai dengan banyaknya udang dipermukaan saat pagi hari. langkah lain yang bisa ditempuh yaitu ganti jumlah air sejumlah sepertiga sisi dengan air baru.

Penyakit

Penyakit udang yang sangat serius adlah yang dikarenakan oleh ingkungan serta situasi yang tidak menyenangkana layaknya terlampau padat, kekurangan makanan, penanganan yang tidak baik dan seterusnya. bermakna langkah penanggulangan yang sangat baik serta efisien adalah memberikan situasi yang terbaik pada kolam udang. sekali kolam dirundung penyakit yang serius maka umumnya terlambat untuk untuk bertindak apa pun. pengobatan memberikan anti biotika atau fungisida keseluruh kolam mahal sekali biayanya. oleh dikarenakan itu lebih murah untuk mengeringkan kolam serta mulai menyiakan dari permulaan.

Pemanenan

Sesudah periode pemeliharaan 3 hingga 5 bln. udang bisa diapanen. pada waktu panen keseluruhan ukurang beragam beratnya yakni 20 – 50 gram per ekor.
Sistem pemanenan bisa dikerjakan secar bertahap dimanan cuma dipilih ukuran mengonsumsi isi 30 hingga 40 ekor/kg ( ukuran pasar ). pada step pertama dikerjakan sesudah 2 bln. periode pemeliharaan ( dari tokolan ) gunakan jarring serta setaip bln. selanjutnya. produksi udang galah bisa menncapai 2 hingga 40 ton/hektar.
Teknik memanen yang sangat mudah serta sangat murah yaitu eringkan kolam baik beberapa ataupun menyeluruh. umumnya jika dapat memanen seluruh udang maka kolam dikeringkan sekalipun, namun bila dapat memanen beberapa saja maka cuma beberapa air yang dibuang.
Pada waktu pemanenan baiknya dimasukkan air fresh kedalam kolam melewati saluran air masuk. disamping itu pemanenan baiknya dikerjakan saat pagi hari diman temperature tetap rendah.

Sumber

http://1001budidaya.com/budidaya-ikan-tombro/

cara budidaya udang


Sistem Pemeliharaan

  • Sistem Pemeliharaan Tunggal ( Monokultur )
Pada pemerilhaarann udang galah secar tunggal, kolam yang dipergunakan baiknya berukuran kian lebih 500 m2 Serta kedalaman air minimal 1, 0 m. basic kolam pemeliharaan yaitu tanah yang sedikit berpasir, namun pematang kolah bisa berbentuk tanah atau tembokan semen. Air yang dipakai untuk pemeliharaan ini mesti bebas polusi, baik yang berasla dari limbah produksi, pabrik pertanian ataupun tempat tinggal tangga. debit air yang dibutuhkan yaitu 1 s/d 5 liter per detik untuk luasan 1000 m2.
  • Sistem Pemeliharaan Campuran ( Polikultur )
Pemeliharaan udang galah dengan system polikultur banyak dikerjakan oleh pembudidaya. gabungan yang disarankan yaitu dengan ikanikan type herbivore ( pemakan tumbuhan ) layaknya tawes, gras crap serta gurami. perlakuan kolam untuk pemeliharaan campuan tersebut hamper sama juga dengan yang dikerjakan untuk pemeliharaan tunggal. dibutuhkan air yang mengalir secar terus serta pemupukan dengan kandungan lebih tingg dari 100-250 gram/m2 ditambah makan buatan ( pellet ).

Persiapan Kolam

Persiapan kolam pemeliharaan udang galah meliputi pengeringan kolam, perbaikan pematang, pengolahan tanah basic kolam, perbaikan pematang, pengolahan tanah basic kolam, serta pembuatan kemalir. pengapuran dengan dosis 10-25 gram/m2 mempunyai tujuan untuk sanitasi kolam. pemupukan sejumlah 100-250 gram/m2 dpat dikerjakan apabila udang cuma diberi sedikit makanan tambahan, namun apabila makanan tambahan penuh diberikan, pemumpukan kolah tak perlu dikerjakan. untuk menghindar hewan liar, pada saluran pemasukan diberikan saringan/filter. penebaran udang dikerjakan sesudah 5 s. d 7 hari dari pengisian air kolam.

Penebaran Benih

Benih udang galah yang ditebarkan baiknya berukuran tokolan suapay lebih tahan dibanding juvenile. padar penebaran pada sistem pemeliharaan tunggal adlah 5-10 ekor/m2 untuk tokolam berukuran 3-5 cm. menurut james p. mc. vey, ph. d bahwa padat penebaran benih udang galah bisa 15 ekor per m2 jika situasi air serta makanan tambahan cukup, namun jika ada cukup air, tak ada makanan tambahan ( makan udang cuma dari pemupukan saja ), maka kepadatan benih udang cuma 10 ekor per/m2, namun apabila tak ada air yang cukup serta juga tidak ada pupuk untuk kolam maka bisa dicoba kepadatan 2 ekor udang /m2.
Padat penebarab per m2 yang disarankan pada pemeliharaan polikultur denga pemupukan organic serta tambahan tumbuhan yaitu 10 ekor udang galah ditambah pupuk organic saja, padat penebaran per m2 yang disarankan yaitu udang galah 10 ekor. untuk pemeliharaan udang galah dengan system pemanenan dengan bertahap, bisa dikerjakan penebaran lagi pada tiap-tiap panen 50% dari julah udang yang dipanen.

Pemberian Pakan

Selam pemeliharaan, udang galah diberi makanan tambahan berbentuk pellet ( 25% protein ) dengan jumlah pakan 5% dari berat keseluruhan biomas populasi udang /hari. frekwensi pemberiannya yaitu 2 kali /hari, yakni pada sore hari serta malam hari, dikarenakan pada saat itu udang lebih aktif.
Untuk memastikan jumlah berat populasi udang yang ada yakni dengan langkah mengambil sedikit udang untuk sample yang lantas kita dapat tahu berat rara-ratanya. berat rata-rata tadi dikalikan dengan jumlah yang diperkirakan ada di dalam kolam untuk mendapatkan jumlah berat semuanya. jumlah pemberian 5% /hari mesti sesuai tiap-tiap dua minggu sekali.
Jika seluruh didalam situasi baik untuk perkembangan udang kita dapat menginginkan moralitas cuma kurang lebih 5% per bulannya. karena bisa diperkirakan jumlah udang yang akan dipanen urangi 5% setiap bulannya. makanan udang didalam bentuk pellet bisa dibeli di pasaran bisa juga dibikin sendiri dengan mencampurkan seluruh bahan yang dibutuhkan serta menghancurkannya dengan mesin penggiling.

Pengelolaan Air

Pada kolam pemeliharaan udang galah, untuk melindungi kesehatan udang, mutu serta jumlah air mesti senantiasa dipantau. umumnya untuk pemeliharaan udang system tunggal, mutu air condong alami penurunan ( buruk ) sesudah 1 bulan. Masa pemeliharaan. untuk melakukan perbaikan mutu air tersebut bisa ditebarkan ikan-ikan type pemakan plangton dengan kepadatan rendah. mutu air yang redah ditandai dengan banyaknya udang dipermukaan saat pagi hari. langkah lain yang bisa ditempuh yaitu ganti jumlah air sejumlah sepertiga sisi dengan air baru.

Penyakit

Penyakit udang yang sangat serius adlah yang dikarenakan oleh ingkungan serta situasi yang tidak menyenangkana layaknya terlampau padat, kekurangan makanan, penanganan yang tidak baik dan seterusnya. bermakna langkah penanggulangan yang sangat baik serta efisien adalah memberikan situasi yang terbaik pada kolam udang. sekali kolam dirundung penyakit yang serius maka umumnya terlambat untuk untuk bertindak apa pun. pengobatan memberikan anti biotika atau fungisida keseluruh kolam mahal sekali biayanya. oleh dikarenakan itu lebih murah untuk mengeringkan kolam serta mulai menyiakan dari permulaan.

Pemanenan

Sesudah periode pemeliharaan 3 hingga 5 bln. udang bisa diapanen. pada waktu panen keseluruhan ukurang beragam beratnya yakni 20 – 50 gram per ekor.
Sistem pemanenan bisa dikerjakan secar bertahap dimanan cuma dipilih ukuran mengonsumsi isi 30 hingga 40 ekor/kg ( ukuran pasar ). pada step pertama dikerjakan sesudah 2 bln. periode pemeliharaan ( dari tokolan ) gunakan jarring serta setaip bln. selanjutnya. produksi udang galah bisa menncapai 2 hingga 40 ton/hektar.
Teknik memanen yang sangat mudah serta sangat murah yaitu eringkan kolam baik beberapa ataupun menyeluruh. umumnya jika dapat memanen seluruh udang maka kolam dikeringkan sekalipun, namun bila dapat memanen beberapa saja maka cuma beberapa air yang dibuang.
sumber
http://www.bibitikan.net/cara-budidaya-udang-galah/